Pengertian Firing Order atau urutan pengapian pada kendaraan


Firing Order atau urutan pengapian 1-3-4-2

Firing order atau lebih dikenal dengan urutan pengapian merupakan urutan pengapian pada setiap silinder, firing order hanya ada pada mesin dengan multi silinder, karena kalau hanya mono silinder atau hanya terdapat satu silinder tidak ada urutan pada pengapiannya. Firing order sendiri sudah dirancang oleh pabriknya itu sendiri.


Firing order tidak sembarangan dibuat melainkan memperhatikan aspek-aspek tertentu, seperti getaran mesin yang dihasilkan, balance tidaknya, dan lain sebagainya.


Contohnya Firing Order Mesin 4 Silinder dan 6 Silinder

Firing order biasanya dimulai dari silinder paling depan atau silinder nomor 1. Pada mesin empat silinder, urutan pengapian yang paling banyak digunakan adalah 1 – 3 – 4 – 2, sedangkan untuk mesin dengan enam silinder, secara umum urutan pengapiannya adalah 1 – 5 – 3 – 6 – 2 – 4.  


Pada mesin empat silinder yang mempunyai firing order 1-3-4-2 adalah, setelah busi memercikkan bunga api pada langkah kompresi silinder 1, maka setengah putaran lagi pengapian akan terjadi pada silinder 3, kemudian disusul silinder 4 pada setengan putaran selanjutnya, dan disusul silinder 2 pada setengah putaran yang selanjutnya lagi dan begitu seterusnya.   


Dengan mengetahui firing order atau urutan pengapian maka akan memudahkan kita untuk memasang kembali kabel tegangan tinggi yang dilepas dari busi. Firing order ini juga berguna dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan katup mana yang dapat disetel pada saat melakukan penyetelan celah katup.  


Urutan pengapian atau firing order harus diperhatikan pada saat kita melepas kabel tegangan tinggi dari busi, maka jangan sampai salah karena ketidaktahuan kita mengenai firing order ini akan menyebabkan kesalahan yang fatal. Biasanya pada tutup distributor sudah terdapat tanda yang menunjukan firing ordernya.


Yang perlu diperhatikan juga adalah arah daripada firing ordernya, karena ada sebagian mobil yang putaran rotornya tidak searah putaran jarum jam, melainkan berlawanan arah jaruh jam. Untuk itu perhatikan tanda yang ada pada tutup distributornya.  


Biasanya jika salah dalam pemasangan kebel busi maka akan menyebapkan pengapian pada masing masing silinder tidak pas atau tidak sesuai, mungkin akan terjadi ledakan pada karburator ataupun pada knalpot.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perawatan mobil secara berkala